Senin, 10 Februari 2014

berfikir kritis

  • DEFINISI  Berfikir kritis adalah suatu proses dimana seseorang atau individu dituntut untuk menginterpretasikan dan mengevaluasi informasi untuk membuat sebuah penilaian atau keputusan berdasarkan kemampuan, menerapkan ilmu pengetahuan dan pengalaman (Pery & Potter, 2005).  Berfikir kritis dalam keperawatan adalah komersial untuk keperawatan profesional karena cara berfikir ini terdiri dari atas pendekatan holistik untuk pemecahan masalah.
  • 3. Metode Berfikir Kritis  Freely mengidentifikasi 7 metode critical thinking :  Debate : metode yang digunakan untuk mencari, membantu, dan merupakan keputusan yang beralasan bagi seseorang atau kelompok dimana dalam proses terjadi perdebatan atau argumentasi.  Individual decision : Individu dapat berdebat dengan dirinya sendiri dalam proses mengambil keputusan  Group discussion : sekelompok orang memperbincangkan suatu masalah  Persuasi : komunikasi yang berhubungan dengan mempengaruhi perbuatan, keyajinan, sikap, dan nilai-nilai orang lain melalui berbagai alas an, argument, atau bujukan. Debat dan iklan adalah dua bentuk persuasi  Propoganda : komunikasi dengan menggunakan berbagai media yang sengaja dipersiapkan untuk mempengaruhi massa pendengar  Coercion : mengancam atau menggunakan kekuatan dalam berkomunikasi untuk memaksakan suatu kehendak
  • 4. Karakteristik Berfikir Kritis  Konseptualisasi  Rasional dan beralasan  Reflektif  Bagian dari suatu sikap  Kemandirian berpikir  Berpikir adil dan terbuka  Pengambilan keputusan berdasarkan keyakinan
  • 5. Proses Berfikir Kritis  Mengenali masalah (defining and clarifying problem)  Menilai informasi yang relevan  Pemecahan masalah atau penarikan kesimpulan
  • 6. Berfikir Kritis dalam Keperawatan Berfikir meliputi proses yang tidak statis, berubah setiap saat. Berfikir kritis dalam keperawatan adalah komponen dasar dalam pertanggunggugatan profesional dan kualitas asuhan keperawatan. Berpikir kritis merupakan jaminan yang terbaik bagi perawat mencapai sukses dalam berbagai aktifitas dan merupakan suatu penerapan profesionalisme serta pengetahuan tekhnis atau keterampilan tekhnis dalam memberikan asuhan keperawatan.
  • 7. Perawat setiap hari mengambil keputusan. Perawat menggunakan keterampilan berpikir kritis dalam berbagai cara :  Perawat menggunakan pengetahuan dari berbagai subjek dari lingkungannya  Perawat menangani perubahan yang berasal dari stressor lingkungan  Perawat penting membuat keputusan
  • 8. Manfaat Berfikir Kritis dalam Keperawatan Berikut ini merupakan manfaat berpikir kritis dalam keperawatan adalah sebagai berikut :  Penggunaan proses berpikir kritis dalam aktifitas keperawatan sehari-hari.  Membedakan sejumlah penggunaan dan isu-isu dalam keperawatan  Mengidentifikasi dan merumuskan masalah keperawatan.  Menganalisis pengertian hubungan dari masing-masing indikasi, penyebab dan tujuan, serta tingkat hubungan.  Menganalisis argumen dan isu-isu dalam kesimpulan dan tindakan yang dilakukan.  Menguji asumsi-asumsi yang berkembang dalam keperawatan.  Melaporkan data dan petunjuk-petunjuk yang akurat dalam keperawatan.
  • 9.  Membuat dan mengecek dasar analisis dan      validasi data keperawatan. Merumuskan dan menjelaskan keyakinan tentang aktifitas keperawatan. Memberikan alasan-alasan yang relevan terhadap keyakinan dan kesimpulan yang dilakukan. Merumuskan dan menjelaskan nilai-nilai keputusan dalam keperawatan. Mencari alasan-alasan kriteria, prinsip-prinsip dan aktifitas nilai-nilai keputusan. Mengevaluasi penampilan kinerja perawat dan kesimpulan asuhan keperawatan.
  • 10. Model Berfikir Kritis Costa, dkk (1985) mengidentifikasi model berfikir kritis :  Remembering  Repeating  Reasoning  Reorganizing  Relating  Reflecting
  • 11. Model Berfikir Kritis dalam Keperawatan Dalam penerapan pembelajaran berpikir kritis di pendidikan keperawatan, dapat digunakan tiga model, yaitu sebagai berikut :  Feeling Model Model ini menekankan pada rasa, kesan, dan data atau fakta yang ditemukan.  Vision Model Model ini digunakan untuk membangkitkan pola pikir, mengorganisasi dan menerjemahkan perasaan untuk merumuskan hipotesis, analisis, dugaan, dan ide tentang permasalahan perawatan kesehatan klien  Examine Model Model ini digunakan untuk merefleksi ide, pengertian, dan visi. Perawat menguji ide dengan bantuan kriteria yang relevan
  • 12. Bentuk-bentuk Berfikir Kritis Berbagai asumsi berfikir  Bahwa berpikir, perasaan, dan berbuat adalah semua komponen dasar keperawatan yang diharapakan yang dikerjakan bersama dan sejalan  Bahwa berpikir, berperasaan, berbuat adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dalam seluruh kehidupan praktek keperawatan  Bahwa perawat dan mahasiswa keperawatan adalah dua yang berbeda, tetapi keduanya dating dengan berbagai keterampilan berfikir dalam keperawatan  Bahwa upaya mengembangkan cara berfikir adalah upaya yang disengaja yang dapat dipertimbangkan dan dipelajari  Banyak mahasiswa keperawatan dan perawat menemukan kesulitan untuk menggambarkan keterampilan berfikirnya. Jarang dari mereka bertanya bagaimana berfikir, dan hanya biasanya bertanya apa yang mereka fikirkan  Berpikir kritis dalam keperawatan hamper sama bila kita berfikir melakukan kegiatan yang sesuai dengan konteks situasi dimana berfikir terjadi
  • 13. bentuk berfikir ( T H I N K )  Total Recall  Habits  Inguiry  New Idea and creativity  Knowing How you think
  • 14. Penerapan Berfikir Kritis dalam Keperawatan Ada 4 hal pokok penerapan berfikir kritis dalam keperawatan, yaitu :  Penggunaan bahasa dalam keperawatan Lima macam penggunaan bahasa dalam konteks berfikir kritis :  Memberikan informasi yang dapat diklarifikasi (informative     use of language) Mengekspresikan perasaan dan sikap (expressive use of language) Melaksanakan perencanan keperawatan atau ide-ide dalam tindakan keperawatan (directive use of language) Mengajukan pertanyaan dalam rangka mencari informasi, mengekspresikan keraguan dan keheranan (interrogative use of language) Mengekspresikan pengandaian (conditional use of language)
  • 15.  Argumentasi dalam keperawatan  Sehari-hari perawat dihadapkan pada situasi harus berargumentasi untuk menemukan, menjelaskan kebenaran, mengklarifikasi isu, memberikan penjelasan, mempertahankan terhadap suatu tuntutan/tuduhan  Pengambilan keputusan  Dalam praktek keperawatan sehari-hari, perawat selalu dihadapkan pada situasi dimana harus mengambil keputusan dengan tepat.
  • 16.  Penerapan dalam proses keperawatan  Pengkajian : mengumpulkan data, melakukan observasi     dalam pengumpulan data berfikir kritis, mengelola dan mengkatagorikan data menggunakan ilmu-ilmu lain. Perumusan diagnosa keperawatan : tahap pengambilan keputusan yang paling kritis, menentukan masalah dan dengan argumen yaitu secara rasional. Perencanaan keperawatan : menggunakan pengetahuan untuk mengembangkan hasil yang diharapkan, keterampilan guna mensintesa ilmu yang dimiliki untuk memilih tindakan. Pelaksanaan keperawatan : pelaksanaan tindakan keperawatan adalah keterampilan dalam menguji hipotesa, tindakasn nyata yang menentukan tingkat keberhasilan. Evaluasi keperawatan : mengkaji efektifitas tindakan, perawat harus dapat mengambil keputusan tentang pemenuhan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar