A. Teknik Dokumentasi
Teknik dokumentasi keperawatan
merupakan cara menggunakan dokumentasi keperawatan dalam penerapan proses
keperawatan.
Ada tiga teknik dokumentasi yang
sering digunakan:
a). SOR
(Source Oriented Record)
Adalah tehnik dokumentasi yang
dibuat oleh setiap anggota tim kesehatan.
Dalam melksanakan tindakan mereka tidak tergantung dengan tim lainnya. Catatan ini cocok untuk pasien rawat inap.
Dalam melksanakan tindakan mereka tidak tergantung dengan tim lainnya. Catatan ini cocok untuk pasien rawat inap.
b). Kardex
Teknik dokumentasi ini menggunakan
serangkaian kartu dan membuat data penting tentang klien dengan menggunakan ringkasan
problem dan terapi klien yang digunakan pada pasien rawat jalan.
c). POR
(Problem Oriented Record)
POR merupakan teknik efektif untuk
mendokumentasikan system pelayanan keperawatan yang berorientasi pada masalah
klien. Teknik ini dapat digunakan untuk mengaplikasikan pendekatan pemecahan
masalah, mengarahkan ide pemikiran anggota tim mengenai problem klien secara
jelas.
Sistem POR ini mempunyai 4 komponen:
· Data dasar
· Daftar masalah
· Rencana awal
· Catatan perkembangan
B. Format Dokumentasi
Aziz Alimul (2001) mengemukakan ada
lima bentuk format yang lazim digunakan:
a). Format naratif
Merupakan format yang dipakai untuk mencatat perkembangan pasien dari hari ke hari dalam bentuk narasi.
Merupakan format yang dipakai untuk mencatat perkembangan pasien dari hari ke hari dalam bentuk narasi.
b). Format Soapier
Format inib dapat digunakan pada catatan medic yang berorientasi pada masalah (problem oriented medical record) yang mencerminkan masalah yang di identifikasi oleh semua anggota tim perawat.
Format inib dapat digunakan pada catatan medic yang berorientasi pada masalah (problem oriented medical record) yang mencerminkan masalah yang di identifikasi oleh semua anggota tim perawat.
Format soapier terdiri dari:
S = Data Subjektif
Masalah yang dikemukakan dan dikeluhkan atau yang dirasakan sendiri oleh pasien
Masalah yang dikemukakan dan dikeluhkan atau yang dirasakan sendiri oleh pasien
O = Data Objektif
Tanda-tanda klinik dan fakta yang berhubungan dengan diagnose keperawatan meliputi data fisiologis dan informasi dari pemeriksaan. Data info dapat diperoleh melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan diagnostic laboratorium.
Tanda-tanda klinik dan fakta yang berhubungan dengan diagnose keperawatan meliputi data fisiologis dan informasi dari pemeriksaan. Data info dapat diperoleh melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan diagnostic laboratorium.
A = Pengkajian (Assesment).
Analisis data subjektif dan objektif dalam menentukan masalah pasien.
Analisis data subjektif dan objektif dalam menentukan masalah pasien.
P = Perencanaan
Pengembangan rencana segera atau
untuk yang akan dating dari intervensi tindakan untuk mencapai status kesehatan
optimal.
I = Intervensi
Tindakan yang dilakukan oleh perawat
Tindakan yang dilakukan oleh perawat
E = Evaluasi
Merupakan analisis respon pasien terhadap intervensi yang diberikan
Merupakan analisis respon pasien terhadap intervensi yang diberikan
R = Revisi
Data pasien yang mengalami perubahan berdasarkan adanya respon pasien terhadap
Data pasien yang mengalami perubahan berdasarkan adanya respon pasien terhadap
tindakan keperawatan
merupakan acuan perawat dalam melakukan revisi atau
modifikasi rencana asuhan kepeawatan.
C.
Format fokus/DAR
Semua masalah pasien diidentifikasi dalam catatan keperawatan dan terlihat pada rencana keperawatan. Kolom focus dapat berisi : masalah pasien (data), tindakan (action) dan respon (R)
Semua masalah pasien diidentifikasi dalam catatan keperawatan dan terlihat pada rencana keperawatan. Kolom focus dapat berisi : masalah pasien (data), tindakan (action) dan respon (R)
D. FormatDAE
Merupakan system dokumentasi dengan konstruksi data tindakan dan evaluasi dimana setiap diagnose keperawatan diidentifikasi dalam catatan perawatan, terkait pada rencana keprawatan atau setiap daftar masalah dari setiap catatan perawat dengan suau diagnose keperawatan.
Merupakan system dokumentasi dengan konstruksi data tindakan dan evaluasi dimana setiap diagnose keperawatan diidentifikasi dalam catatan perawatan, terkait pada rencana keprawatan atau setiap daftar masalah dari setiap catatan perawat dengan suau diagnose keperawatan.
E. Catatan
perkembangan ringkas
Dalam
menuliskan catatan perkembangan diperlukan beberapa hal yang perlu diperhatikan
antara lain :
o
Adanya
perubahan kondisi pasien
o
Berkembangnya
masalah baru
o
Pemecahan
masalah lama
o
Respon
pasien terhadap tindakan
o
Kesediaan
pasien terhadap tindakan
o
Kesediaan
pasien untuk belajar
o
Perubahan
rencana keperawatan
o
Adanya
abnormalitas atau kejadian yang tidak diharapkan.
Petunjuk membuat catatan
perkembangan :
o
Memulai
catatan dengan melihat diagnose keperawatan.
o
Masukkan
seluruh pengkajian (objectif dan subjectif).
o
Dokumentasikan
masalah baru dan masalah sudah teratasi.
o
Identifikasi
tindakan yang diberikan berdasarkan perencanaan.
o
Catat
hasil dari implementasi berdasarkan tujuan dan hasil yang di harapkan.
Catatan perkembangan yang dibuat
dapat menggunakan bentuk lembar alur (flow sheet) dan daftar check list dalam
pelaksanaanya ada beberapa keuntungan dan kerugian. Agar lembar alur dan daftar
chek list sesuai dengan standar maka harus memenuhi syarat sebagai berikut :
Perhatikan dan ikuti petunjuk.
o
Lengakapi
format dengan menggunakan kunci
o
Gunakan
tanda cek (√) atau (x) atau tanda (o) pada waktu mengidentifikasi bahwa
parameter tidak diobservasi/diintervensi.
o
Jangan
tinggalkan lembar format dalam keadaan kosong.
o
Tulis
(o) untuk mengidentifikasi bahwa parameter tidak diperlukan
o
Tambahkan
uraian secara detail jika diperlukan.
o
Pertahankan
agar letak lembar alur tetap pada tempatnya.
o
Beri
tanda tangan dan nama jelas.
o
Dokumentasikan
waktu dan tanggal.
Lembar alur dapat digunakan untuk
mendokumentasikan:
o
Aktifitas
sehari-hari.
o
Tanda-tanda
vital.
o
Keseimabngan
cairan.
o
Pengkajian
kulit.
o
Gangguan
system tubuh.
o
Pemantauan
prosedur keperawatan.
o
Pemberian
obat-obatan
Namun, dalam pembuatannya tidak
terdapat standar yang baku.
Pendapat Aziz Alimul (2001) diatas
juga mempunyai kesamaan dengan apa yang dikemukakan oleh Nursalam (2001) yang
mengatakan bahwa ada 6 (enam) bentuk model dokumentasi keperawatan yang
masing-masing model tersebut juga mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Enam model pendokumentasian tersebut adalah sebagai berikut :
a.
SOR
(Source Oriented Record)
Model ini menempatkan catatan atas dasar disiplin orang atau
sumber yang mengelola pencatatan.
Catatan berorientasi pada sumber
yang terdiri dari 5 komponen:
· Lembar penerimaan berisi biodata
· Lembar order dokter
· Lembar riwayat medic
· Catatan perawat
· Laporan khusus
b. POR (Problem Oriented Record)
Model
ini memusatkan data tentang klien disusun menurut masalah klien. System ini
mengintegrasikan semua data mengenai masalah yang dikumpulkan oleh perawat,
dokter dan tim kesehatan lainnya terdiri dari 4 komponen:
· Data dasar
· Daftar masalah
· Perencanaan awal
· Catatan perkembangan (progress note)
c. Progress Oriented Record (Catatan
Berorientasi pada perkembangan kemajuan)
Tiga jenis catatan perkembangan:
Tiga jenis catatan perkembangan:
· Catatan perawata (nursing note)
· Lembar alur (floe sheet)
· Catatan pemulangan dan ringkasan
rujukan (discharge summary)
d. CBE (Charting by Exception)
Adalah system dokumentasi yang hanya
mencatat secara naratif dan hasil penemuan yang menyimpang dari keadaan normal
(standar dari praktik keperawatan).
e. PIE (Problem Intervention and
Evaluation)
Adalah pencatatan dengan pendekatan
orientasi proses dengan penekanan pada proses keperawatan dan diagnose
keperawatan.
f. FOCUS
Biasa juga disebut dengan format DAR (Data, Action, Respons)
Suatu proses pencatan terfokus pada klien. Digunakan untuk mengorganisir dikumentasi asuhan keperawatan dimana:
Biasa juga disebut dengan format DAR (Data, Action, Respons)
Suatu proses pencatan terfokus pada klien. Digunakan untuk mengorganisir dikumentasi asuhan keperawatan dimana:
Data
: berisi data subjektif dan objektif serta data focus
Action
: tindakan yang akan dikaukan
Respons
: keadaan respon yang akan dilakukan.
Selain
beberapa contoh format yang telah disebutkan di atas, maka secara umum
dokumentasi Asuhan Keperawatan yang lazim digunakan perawat atau mahasiswa
keperawatan adalah pendekatan proses keperawatan dengan memasukkan ke dalam
Catatan Perawat yang biasa disingkat dengan istilah CP (lihat contoh).
Ada
6 bentuk Format Catatan Perawat (Nursing Note) antara lain:
o
CP
1A : dimana data yang telah dikaji melalui format pengkajian data
dasar di kelompokkan menjadi data subjektif (DS) dan data
objektif (DO) yang dikenal sebagai data focus.
dasar di kelompokkan menjadi data subjektif (DS) dan data
objektif (DO) yang dikenal sebagai data focus.
o
CP
1 B : adalah format yang digunakan perawat untuk membuat analisa
data dan mengidentifikasi etiologi dan masalah klien.
data dan mengidentifikasi etiologi dan masalah klien.
o
CP
2 : adalah format catatan perawata yang berisikan masalah/
diagnose keperwatan, tanggal ditemukan masalah dan
diagnose keperwatan, tanggal ditemukan masalah dan
teratasinya masalah klien
o
CP
3 : adalah format catatan perawat yang berisi tentang rencana
keperawatan yang terdiri dari; hari dan tanggal/jam, diagnose
keperawatan disertai data penunjang, tujuan yang akan dicapai,
rencana tindakan dan rasionalisme.
keperawatan yang terdiri dari; hari dan tanggal/jam, diagnose
keperawatan disertai data penunjang, tujuan yang akan dicapai,
rencana tindakan dan rasionalisme.
o
CP 4 : adalah format catatan perawat yang
berisi tentang tindakan
perawat dan hasil yang diperoleh.
perawat dan hasil yang diperoleh.
o
CP
5 : adalah format catatan perawat yang berisi tentang catatan
perkembangan pasien yang terdiri dari hari, tanggal, nomor
diagnose, jam/waktu, data SOAP (Subjektif, Objektif,
perkembangan pasien yang terdiri dari hari, tanggal, nomor
diagnose, jam/waktu, data SOAP (Subjektif, Objektif,
Assessment, Planning).
o
CP
6 : adalah format catatan perawat yang berisi tentang resume akhir
atau ringkasan pasien pulang.
atau ringkasan pasien pulang.
Untuk melihat tingkat perkembangan
pasien yang dirawat di rumah sakit (pasien rawat inap) maka digunakan “Sistem
Pencatatan Medis” atau biasa disebut dengan “Rekam Medis Kesehatan (RMK)” yaitu
merupakan keterangan tentang identitas hasil anamnesis, pemeriksaan dan catatan
segala kegiatan para pelayan kesehatan atas pasien dari waktu ke waktu.
Dalam PERMENKES No.749a.Menkes/XXII/89 tentang RM yang
disebut dengan Rekam Medis ialah : berkas yang berisiskan catatan dan
dokumentasi tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan
pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan.