Andi angraini Stikes nani hasanuddin
Selasa, 21 Oktober 2014
Senin, 25 Agustus 2014
ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTENSI
HIPERTENSI
1.
Konsep Dasar Medis
A.
Pengertian
Hipertensi adalah
tekanan dara antara resistant sistoliknya diatas 140mmHg dan tekanan diastolik
diatas 90 mmHg. Pada populasi manula, hipertensi didefenisikan sebagai tekana
sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 93 mmHg (Brunner and Suddrat).
B.
Etiologi
Menurut penyebabnya
hipertensi dibagi menjadi dua yaitu :
1. hipertensi primer/ hipertensi
esensial / hipertensi idiopati.
·
Kira-kira 70 – 90 % hipertensi yang ada dimasyarakat.
·
Etiologi tidak jelas dan terjadi secara tiba-tiba
·
Tidak menunjukkan kelainan anatomik serta gejala yang nyata
·
Bersifat hereditas dan umumnnya umur diatas 70 tahun
·
Diduga ada kaitannya dengan faktor psikis/stess
2. hipertensi sekunder
·
penyebabnya diketahui
·
menunjukkan keluhan dan gejala yang jelas
·
penyakit yang merupakan penyebab antara lain :
Ø penyakit jantung
Ø penyakit endokrin
Ø penyakit ginjal, contoh :
glomerulonefritis
Ø kehamilan contoh : tuksemia
gravidarium
Ø otak contoh : trauma dan
peningkatan TIK
Ø pengaruh sekunder obat-obatan
seperti kontrasepsi oral.
Ø Dsb.
C.
Klasifikasi Hipertensi Menurut WHO
1. tekanan darah normal, yaitu bila
sistolik ≤140 mmHg dan diastolik ≤90 mmHg
2. tekanan darah berbatasan
(border, line) yaitu bila tekanan darah sistolik 141-149 mmHg dan diastolik 91-
94 mmHg.
3. tekanan darah tinggi
(hipertensi) yaitu bila sistolik ≥ 160 mmHg dan diastolik ≥ 93 mmHg.
D.
Faktor Resiko
1.
Riwayat keluarga dengan penyakit jantung dan hipertensi
2. Pria 35 – 55 tahun dan wanita
>50 tahun atau sesudah menopause
3.
Kebanyakan mengkonsumsi garam/ natrium/ sodium
4.
Sumbatan pada pembuluh darah (aterosklerosis)
disebabkan oleh berbagai ha, seperti merokok, kadar lipid dan kolestrol setu meningkat,
capein, DM dan seabagainya
5.
Faktor emosional
6.
Gaya
hidup yang monoton
7.
Kegemukan
8.
Pemakaian kontrasepsi oral, dan estrogen
E.
Fatofisiologi- terlampir
F.
Gejala Klinik
Dapat timbul ditandai dengan kerusakan pada organ target seperti strok
(suplai dara ke otak menurun / pecahnyapembulu dara otak), ginjal (nakturia/
peningkatan urinasi pada malam hari) dan azotemia (peningkatan nitrogen urea
dara (BUN) oleh kreatinin, serta hipertrofi ventrikel kiri terjadi sebagai
respon peningkatan kerja ventrikel kiri untuk melawan peningkatan tekanan darah
sistemik kemudian pada gagal jantung kiri.
G.
Komplikasi
Sebagai akibat yang berkepanjangan adalah
·
Insufisiensi koroner dan pengambatan
·
Kegagalan jantung
·
Kegagalan ginjal
·
Gangguan pernafasan
H.
Pemeriksaan Penunjang
·
Urinasis terutama untuk deteksi adanya darah, protein dan gula.
·
Kimia darah untuk K, Kreatinin, gula darah puasa, total kolesterol
·
EKG
·
Radiologi ; foto dada
·
Kolesterol : HDL, LDL, trigleserida atau asam urat
·
USG pembuluh darah besar
·
USG ginjal bila diduga kelainan pada ginjal
·
Plasma renin Activity (PRA) clolosteron, katekolamin, urine.
I.
Pelaksanaan
J.
Non-farmakologis
Pembatasan natrium, penurunan BB/latihan, pembatasan alcohol, penghentian
merokok, menghilangkan stress
1.
Farmakologik
Sesuai dengan rekomendasi WHO/ISH dengan mengingat kondisi pasien,
sasarkan pertimbangan dan prisif sebagai
berikut:
a.
Mulai dosis rendah yang tersedia, naikkan bila respon
belum belum optimal, contoh agen beta bloker ACE.
b.
Kombinasi dua obat, dosis rendah lebih baik dari pada
satu obat dosis tinggi. Contoh: diuretic dengan beta bloker.
c.
Bila tidak ada respon satu obat, respon minim atau ada
efek samping ganti DHA yang lain
d.
Pili yang kerja 24 jam, sehingga hanya sehari sekali
yang akan meningkatkan kepatuhan.
e. Pasien dengan DM dan
insufistensi ginjal terapi mula lebih dini yaitu pada tekanan darah normal
tinggi.
2.
Konsep Dasdiagnostikar Keperawatan
K.
Pengkajian
Riwayat Keperawatan
o
Aktivitas/Istirahat
Gejala : Kelemahan, letih, nafas pendek, gaya hidup
otonom
Tanda : Frekuensi jantung monoton
Perubahan irama jantung
Takipnea
o
Sirkulasi
Gejala : Riwayat hipertensi
,aterosklerosis, penyakit jantung
koroner/katup dan penyakit serebrovaskuler.
Tanda : Kenaikan TD, hipotensi
postulih
Nadi, denyut
jelas dari karotis, jugularis, radialis, perbedaan
denyut seperti, denyut femoral
melambat sebagai konfensasi
denyutan radialis.
Denyut apika : PMI kemungkinan
bergeser dan /menguat
Frekuensi/irama : takikardia,
berganti distrimia
Bunyi jantung : Terdengar S2 pada
dasar, S3 (CHF), S4
(pergeseran
vemtrikel kiri)
Ekstensitas : Perubahan warna kulit, suhu
dingin, pengisian
kapiler mungkin lambat, kulit pucat sianosis dan
diaforesisi, kerusakan.
o
Integritas ego
Gejala : Riwayat perubahan
kepribadian, ansietas, depresi, factor
stress/multiple
Tanda : Letupan suasana hati, otot muka tegang,
gerakan fisik cepat,
peningkatan pola bicara, gelisa, tengisan yang
meledak.
o Eliminasi
Gejala : gangguan ginjal saat ini/yang lalu
o Makanan/cairan
Gejala : makanan
yang disukai, yang dapat mencakup makanan tinggi
garam tinggi
lemak, tinggi kolesterol, gula “yang berwarna
hitam : kandungan tinggi kalori mual dan
muntah.
Perubahan
berat badan akhir-akhir ini (meningkat/turun)
Riwayat penggunaan diuretic
Tanda : BB normal atau obesitas
o Neurosensori
Gejala : Keluhan pening/pusing
Berdenyut, sakit kepala
sub obsipital
Episode kebas dan / atau kelemahan pada
satu sisi tubuh
Gangguan penglihatan
Episode Epiteksisi
o Nyeri/ketidaknyamanan
Gejalah : angina
(penyakit arteri koroner / keterlibatab jantung)
Nyeri hilang timbul pada tungkai
Sakit kepala oksipital nyeri
abdomen/massa
o Pernafasan
Gejala : Dispnea yang berkaitan dengan
aktifitas/kerja
Takipnea, ortopnea,
dispnea proksimal
Batuk dengan/tenpa
pembentukan sputum
Riwayat merokok
Tanda : Distres respirasi/penggunaan otot aksesoris
pernafasan
Benyi nafas tambahan
siandiis
o Keamanan
Gejala : gangguan koordinasi/cara berjalan
Hipotensi postural
o Pembelajaran/penyuluhan
Gejala : Faktor-faktor resiko keluarga : hipertensi,
Aterosklerosis,
penyakit jantung, DM, Penyakit
cerebrovaskuler/ginjal
Faktor-faktor resiko Pil KB/ hormon lain,
obat –obatan dan
alkohol
o Pemeriksaan
Hb/Ht = Mengkaji hubungan dari
Bun/Kreatinin = Tentang fungsi ginjal
Glukosa
= Hipoglikemia dapat mengidentifikasi adanya
aldosteron utama
sebagai penyebab
Kolesterol dan
trigkeserida = Resiko pembentukan ateromotor serum
Pemeriksaan tiroid
hipertiroidisme = vasokontriksi intervensi
Asam urat = Hiksurisemia telah menjadi implikasi
sebagai fakta
resiko hipertensi
IVP =
mengidentifikasi penyebab hipertensi
Foto dada = dapat menunjukkan obstruksi
klasifikasi pada area
katub pembesaran
jantung
CT scan = Mengkaji tumor cerebral,
ensepalopati
EKG = Mengidentifikasi pembesaran jantung pola
tegangan,
gangguan konduksi
L. Rencana Tidakan Keperawatan
Dp 1 : 1. Diagnosa
Keperawatan
Resiko tinggi terjadinya penurunan curah
jantung b/d
o Peningkatan afterload
o Iskemia neukardic
o Hipertropi
Ditandai dengan ;
2. Tujuan dan
kriteria hasil
Penurunan curah jantung tidak terjadi
·
Klien dapat beristirahat dengan tenang
·
Irama dan frekuensi jantung stabil dalam batas normal (80 – 100
x/menit dan reguler)
·
Tekanan darah dalam batas normal (TD <140/90
mmHg, N = 80 -100x/menit, R = 16 – 22 x/i, S = 36 -37oC
3. Intervensi
dan Rasional
a) Observasi tanda-tanda vital tiap
hari, terutama tekanan darah
Rasional
/ perbandingan dari tekanan yang meningkat adalah
gambaran
dari keterlibatan vaskuler
b) Observasi warna kulit,
kelembapan dan suhu
Rasional / hal-hal
tersebut mengidentifikasikan adanya dekompensasi / penurunan curah jantung
c) Catat adanya edema umum/
tertentu
Rasional / dapat
mengidentifikasikan gagal jantung, kerusakan ginjal dan vaskuler
d) Beri posisi yang nyaman ;
meninggikan kepala tempat tidur
Rasional / penurunan
resiko peningkatan intrakranial
e) Anjurkan teknik relaksasi ;tarik
napas dalam
Rasional /
memberikan kenyamanan dan memaksimalkan ekspansi paru
f) Kolaborasi
·
Pemberian diuretik
·
Vasodilator
·
Pembatasan cairan dan diet Na
Rasional /
mengurangi beban jantung.
Dp 2 :1. Diagnosa
Keperawatan
Gangguan rasa nyaman
: sakit kepala berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral, b/d :
· Keluhan pening
· Berdenyut
· Sakit kepala sub oksipital
2. Tujuan dan Kriteria Hasil
Klien merasa nyaman, dengan kriteria :
· Sakit kepala hilang
· Pusing / pening hilang
3. Intervensi dan Rasional
a) Mempertahankan tirah baring
selama pase akut.
Rasional /
meminimalkan stimulasi / meningkatkan reabsorpsi
b)
Berikan kompres dingin, ajarkan teknik relaksasi
Rasional / tindakan yang menurunkan tekanan vaskuler serebral dan memblok
respon simpatis efektif dan menghilangkan sakit kepala.
c) Beri penjelasan cara untuk
meminimalkan aktivitas
vasokontriksi
Rasional / aktivitas
yang meningkatkan vasokontriksi menyebabkan sakit kepala.
d) Bantu pasien dalam ambulansi
sesuai kebutuhan
Rasional / pening / pusing selalu berkaitan dengan sakit kepala
e) Kolaborasi
· Pemberian analgesikom dan
penenang
Dp 3:1. Diagnosa
Keperawatan
Intoleransi
aktivitas b/d kelemahan. Ketidakseimbangan antara suplai dengan kebutuhan
oksigen d/d ;
· Kelemahan / keletihan
· Napas pendek
· Gangguan koordinasi / cara
berjalan.
2. Tujuan dan Kriteria Hasil
Aktivitas klien tidak terganggu dengan
kriteria hasil
· Peningkatan dalam toleransi
aktivitas
· Tanda vital dalam batas normal
3. Intervensi dan Rasional
a. Kaji respon klien terhadap
aktivitas
Rasional / menetukan
pilihan intervensi selanjutnya
b.Observasi tanda-tanda vital
Rasional /
mengetahui parameter membantu dan mengkaji respon fisiologi terhadap aktivitas
c. Observasi adanya nyeri dada,
pusing keletihan dan pingsan.
Rasional / bila
terjadi indikator, keletihan kerja yang berkaitan dengan tingkat aktivitas
d. Ajarkan cara penghematan energi
Rasional / membantu
keseimbangan antara suplai dan kebutuhan O2
e. Berikan
dorongan untuk melakukan aktivitas.
Rasioanal / kemajuan aktivitas terhadap mencegah meningkatnya kerja
jantung tiba-tiba.
Dp. 4: 1. Diagnosa
Keperawatan
Perubahan nutrisi
lebih dari kebutuhan tubuh b/d masukan berlebihan sehubungan dengan kebutuhan metabolik,
pola hidup monoton d/d
· BB lebih dari ideal
· Adanya edema
· Makanan tinggi garam
2.Tujuan dan kriteria
Perubahan
nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh
teratasi, dengan kriteria hasil
·
BB ideal sesuai dengan tinggi dan berat badan
3. Intervensi dan rasional
a. Kaji pemahaman pasien tentang
hubungan antara kegemukan
dan hipertensi
Rasional / kegemuakn
adalah resiko tambahan pada tekanan darah tinggi
b.Kaji masukan kalori harian dan
pilihan diet
Rasional / menetukan
pilihan intervensi lebih banyak
c. Bicarakan/diskusikan pentingnya
menurunkan masukan
kalori dan batasi masukan garam lemak dan
gula sesuai
indikasi
Rasional / makanan
seperti tinggi garam, lemak dan gula menunjang terjadinya aterosklerosis dan
kegemukan yang menyebabkan predisposisi hipertensi
d.
Timbang berat badan tiap hari
Rasional mengenai
pemasukan hidrasi klien dengan adanya
peningkatan / penurunan Hipertensi
e. sRujuk ke ahli gizi sesuai
indikasi.
Rasional /
memberikan konseling dan bantuan dengan memenuhi diit individu
Fatofisiologi dan Penyimpangan KDM
Obesitas Stress Kelebihan Na Iskemia Ginjal
Insulin↑ Katekolamin↑ Hormon natriuretik Renin angiotensin↑
Perubahan
fungsi
Jeringan
Kalsium intrarel Pertukaran Na +, H+↑
Kontraksi otot polos PH↑
peningkatan resistensi ferifer Hipertensi vaskuler
Cardio output ↑
Hepertensi
Peningkatan tekanan Komplience pembuluh Hospitalisasi
Vaskular cerebral Darah berkurang
Langganan:
Postingan (Atom)